DAFTAR ISI
Kata
pengantar ........................................................................................................ 1
Daftar
isi .................................................................................................................. 2
BAB
I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG........................................................................................ 3
B.
RUMUSAN MASALAH................................................................................... 3
C.
TUJUAN....................................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN................................................................................................ 4
B.
TAHAPAN-TAHAPAN SIKLUS HIDUP PRODUK................................................ 5
BAB
III PENUTUP
A.
RINGKASAN MATERI.................................................................................. 10
B.
KRITIK DAN SARAN..................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mahasiswa Ekonomi tentu saja dipersiapkan untuk menjadi
pelaku-pelaku ekonomi kedepan. Namun, dunia ekonomi sangatlah luas dengan
berbagai aspek dan lapisan ilmu yang sangat beragam. Meski demikian, semua
aspek dan lapisan ilmu tersebut masih saling berhubungan dan saling mendukung
antara satu dengan yang lainnya.
Salah satu ilmu yang tercantum dalam kurikulum kemahasiswaan
ekonomi yaitu Mata Kuliah Manajemen Pemasaran yang salah satu pembahasannya
mengenai Siklus Hidup Produk. Oleh Dosen Pembimbing, mahasiswa dituntut untuk
mencari, mengumpulkan dan menyusun materi mengenai Siklus Hidup Produk dengan
maksud agar setiap mahasiswa mampu mengetahui dan memahami hal-hal apa saja
yang tercantum dalam materi Siklus Hidup Produk dan bagaimana sebenarnya proses
siklus kehidupan dari sebuah produk.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan makalah ini yaitu:
a. Pengertian
dari Siklus Hidup Produk
b. Tahapan-tahapan
dalam Siklus Hidup Produk
c. Strategi-strategi
perusahaan dalam menghadapai tiap tahapan siklus hidup produk.
C. TUJUAN
Adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu:
a. Agar
mahasiswa dapat memahami pengertian dari Siklus Hidup Produk
b. Agar
mahasiswa dapat memahami tahapan-tahapan yang ada dalam Siklus Hidup Produk.
c. Agar
mahasiswa dapat memahami strategi-strategi perusahaan dalam menghadapi tiap
tahapan siklus hidup produk.
BAB II
PEMBAHASAN
“SIKLUS
HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)”
A. PENGERTIAN
Siklus hidup produk adalah suatu
konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu
produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau
daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik
yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan
ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan
konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam
mengenai dinamika bersaing suatu produk.
Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya
dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
B. TAHAPAN-TAHAPAN SIKLUS HIDUP PRODUK
(PLC)
Setiap produk biasanya memiliki masa daur hidup yang berbeda,
kenaikan maupun penurunan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut
merupakan tahapan-tahapan siklus hidup sebuah produk, yaitu :
1.
Tahap
perkenalan (Introduction)
Tahap
perkenalan adalah sebuah tahap awal perusahaan dalam memperkenalkan produknya
kepada konsumen. Pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang
besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya
barang baru (betul-betul baru), karena masih berada pada tahap permulaan.
Ciri-ciri umum tahap ini adalah penjualan yang masih rendah, volume pasar
berkembang lambat (karena tingginya market resistance), tingkat kegagalan
relatif tinggi, banyak melakukan modifikasi produk dalam pengujian dan
pengembangannya (karena problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan
mungkin pula disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar), biaya produksi,
promosi dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas.
Untuk
melalui tahapan ini diperlukan kerja keras dan kesabaran yang sangat tinggi,
agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen.
Dalam
tahapan ini, juga terdapat beberapa strategi yang biasa diterapkan oleh
perusahaan, diantaranya yaitu:
a. Strategi
menyaring cepat (Rapid Skimming Strategy)
Strategi
ini dilaksanakan dengan jalan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh
laba kotor per unit sebanyak mungkin, serta dengan melakukan promosi yang
gencar untuk meyakinkan konsumen tentang kualitas produk walau harganya mahal.
Cara ini biasanya dipakai untuk mempercepat penyaringan pasar.
b. Strategi
menyaring lambat (Slow Skimming Strategy)
Strategi
dijalankan dengan menetapkan harga yang tinggi untuk memperoleh laba kotor per
unit sebanyak mungkin dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak
terlalu tinggi. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas,
sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli
dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.
c. Strategi
penetrasi cepat (Rapid Penetration Strategy)
Strategi ini
dilakukan dengan menetapkan harga yang rendah dan promosi yang agresif. Tujuan
dari strategi ini adalah untuk memperoleh penerimaan pasar yang cepat dan
memperoleh mangsa pasar yang besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar
sangat luas, konsumen belum mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka
terhadap harga, dan terdapat indikasi persaingan potensial yang besar.
d. Strategi
penetrasi lambat (Slow Penetration Strategy)
Strategi
ini dijalankan dengan menetapkan harga yang rendah untuk memperoleh penerimaan
yang besar dari konsumen dan promosi yang rendah agar biaya pemasaran tidak
membengkak. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar yang
sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen peka terhadap
harga, dan persaingan potensial sangat rendah.
2.
Tahap
pertumbuhan (Growth)
Jika
produk baru menarik perhatian dan cukup memuaskan konsumen, penjualan mulai
menanjak secara cepat. Selama tahapan ini, produk mulai memperlihatkan laba,
pesaing juga mulai mengikuti, mengeluarkan produk versi mereka. Tahap ini
sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
a.
Pertumbuhan cepat (Rapid growth)
Tahap
rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan
dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta oleh pasar. Tidak semua
produk baru dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang
gagal di tahap awal. Namun jika produk baru itu berhasil, sesuai dengan
kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan menarik pesaing untuk memasuki industri
tersebut dengan produk tiruan. Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan
terutama untuk membangun pasar yang kuat dan mengkhususkan distribusi. Mutu
produk ditingkatkan dan lini produk diperluas untuk menarik segmen pasar baru.
b.
Pertumbuhan lambat (Slow growth)
Pada tahap
ini penjualan masih meningkat, namun dengan pertumbuhan yang semakin menurun.
Sebagian besar pasar telah dijangkau, karena produk perusahaan telah digunakan
oleh mayoritas konsumen. Situasi ini akan menyebabkan perusahaan mulai memperbarui
produknya agar dapat mempertahankan penjualannya. Pada umumnya dilakukan usaha
modifikasi produk dengan menyempurnakan model (style improvement) guna
memantapkan posisi produknya di pasar. Laba akan semakin sulit diperoleh
perusahaan dan penyalur karena persaingan harga akan cenderung menyebabkan
penurunan harga. Pesaing semakin banyak yang keluar dari pasar disebabkan oleh
semakin berkurangnya keuntungan/daya tarik industri. Contoh produk elektronik
yang ada pada tahap ini adalah laptop dimana pasar laptop saat ini sedang
tumbuh pesat.
Adapun strategi yang harus dilakukan dalam
tahapan ini, yaitu:
·
Meningkatkan
kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih
baik.
·
Perusahaan
menambahkan model – model baru dan produk – produk penyerta (yaitu, produk
dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk utama)
·
Perusahaan
memasuki segmen pasar baru.
·
Perusahaan
meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru.
·
Perusahaan
beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product awareness
advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product preference
advertising)
·
Perusahaan
menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap harga dilapisan
berikutnya.
3.
Tahap
kedewasaan (Maturity)
Tahap
kedewasaan merupakan titik puncak kejayaan perusahaan yang ditunjukan dengan
peningkatan volume penjualan yang sangat tinggi. Pada tahap ini produk
perusahaan sudah dikenal dengan baik oleh konsumen, sehingga usaha promosi amat
sedikit peranannya dalam meningkatkan atau menambah volume penjualan.
Tetapi,
penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian.
Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing-masing segmen diperlukan
promosi yang berbeda dengan lainnya.
Umumnya
tahap ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:
a.
Kedewasaan pertumbuhan (Growth
maturity)
Yaitu
pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya
distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah.
b.
Kedewasaan stabil (stable maturity)
Yaitu
penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian
konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan.
c.
Kedewasaan mengusang (decaying
maturity)
Yaitu
penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk
substitusi.
Dalam tahap kedewasaan terdapat beberapa strategi
pemasaran, yaitu:
a.
Perusahaan
meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan lebih berkonsentrasi sumber
daya pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru.
b. Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha
untuk memperluas pasar untuk merek yang mapan.
c. Perusahaan mencoba menarik konsumen yang
merupakan pemakai produknya.
d. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan
(feature improvement) yaitu bertujuan menambah keistimewaan baru yang
memperluas keanekagunaan, keamanan atau kenyaman produk.
e. Strategi defensif dimana perusahaan untuk
mempertahankan pasar yang mana hasil dari strategi ini akan memodifikasi bauran
pemasaran.
f.
Strategi
peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan kemampuan produk, misalnya daya
tahan, kecepetan, dan kinerja produk.
g. Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk
menambah daya tarik estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain –
lain.
h. Menggunakan take-off strategy yang mana
marupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mencapai fase penerimaan
konsumen baru, strategi ini dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk
masuk dalam kematangan.
Contoh produk elektronik yang ada pada tahap ini adalah handphone. Penjualan handphone saat ini mencapai posisi tertinggi dan mulai tergerus oleh teknologi yang lain.
Contoh produk elektronik yang ada pada tahap ini adalah handphone. Penjualan handphone saat ini mencapai posisi tertinggi dan mulai tergerus oleh teknologi yang lain.
4.
Tahap
penurunan (Decline)
Penjualan
perusahaan yang semakin bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap
decline dalam PLC. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor
seperti perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan
dalam negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. Sejumlah
alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan
bahwa pilihan alternatif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan
perusahaan serta daya tarik industri bagi perusahaan. Alternatif-alternatif
tersebut di antaranya adalah :
a.
Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati
posisi persaingan yang baik.
b.
Mengubah produk atau mencari penggunaan/manfaat baru
pada produk.
c.
Mencari pasar baru.
d.
Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini
sampai ketidakpastian industri dapat diatasi.
e.
Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan
cara meninggalkan konsumen yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi
untuk kelompok kecil konsumen yang masih setia dan menguntungkan.
f.
Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang
tunai dengan cepat.
g.
Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset
perusahaan.
Selain alternatif diatas, dalam tahap penurunan juga terdapat beberapa
strategi, yaitu:
a.
Memperbarui
barang (dalam arti fungsinya).
b.
Meninjau
kembali dan memperbaiki program pemasaran serta program produksinya agar lebih
efisien.
c.
Menghilangkan
ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d.
Menghilangkan
sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang yang sudah ada.
e.
Meninggalkan
sama sekali barang tersebut.
Contohnya, produk elektronik yang sedang mengalami penurunan adalah CPU atau
personal komputer yang saat ini digantikan oleh laptop.
BAB III
PENUTUP
A. RINGKASAN PEMAHAMAN MATERI
Siklus Hidup Produk merupakan sebuah gambaran proses kehidupan
sebuah produk. Selayaknya makhluk hidup, sebuah produk juga melalui tahap
kelahiran hingga kematian(penurunan). Tahapan-tahapan yang dilalui oleh sebuah
produk terbagi menjadi empat tahapan. Yang pertama yaitu tahap perkenalan, dimana sebuah perusahaan melahirkan sebuah produk
yang baru. Kemudian perusahaan yang bersangkutan selaku induk dari produk
tersebut dituntut untuk memperkenalkan si produk ke konsumen dengan berbagai
upaya dan strategi. Dalam tahapan ini dibutuhkan kesabaran, kerja keras juga
biaya yang sangat tinggi untuk mempromosikan produk baru tersebut. Umumnya
perusahaan belum mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam tahapan ini. Kedua
yaitu tahapan pertumbuhan, dimana
sebuah produk sudah dikenal oleh konsumen dan mampu menghasilkan profit yang
banyak bagi perusahaan. Biasanya dalam tahap ini akan banyak perusahaan baru
yang menciptakan produk yang sama dengan produk ini. Tahapan yang ketiga adalah
tahap kedewasaan. Dalam tahap ini
sebuah produk mengalami peningkatan produksi dan keuntungan yang besar, sebab
sudah dikenal dekat oleh konsumen. Namun jika perusahaan tidak mampu
menyesuaikan produksi produk-produknya sesuai dengan variasi zaman yang terus
berkembang dan berubah-ubah, maka tidak menutup kemungkinan produk tersebut
akan mengalami tahap penurunan.
Sehingga konsumen akan beralih pada produk lain yang sesuai dengan kebutuhan
dan keinginannya, dan akibatnya produk yang bersangkutan perlahan-lahan akan
mengalami penurunan bahkan kematian yang disebabkan oleh ketidakmampuan
menghadapi persaingan pasar yang terus berkembang.
Namun, perusahaan biasanya mempunyai strategi-strategi yang baik
dalam menghadapi setiap tahapan siklus yang akan dilalui oleh prodauk-produknya.
B. KRITIK DAN SARAN
Dalam penyusunan makalah ini tidak menutup
kemungkinan terdapat banyak kekurangan-kekurangan yang luput dari amatan saya
sebagai penyusun. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun dari teman-teman maupun dosen pembimbing, sebagai
landasan pembelajaran kedepan.
maaf kalau posting sekalian sama daftaf pustakanya
BalasHapus